Persib Bandung berhasil memastikan tempat di babak 16 besar AFC Champions League 2 (ACL2) 2025/2026 setelah melalui fase grup dengan performa yang sangat meyakinkan. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata konsistensi performa anak asuh Bojan Hodak, yang menunjukkan kestabilan baik dari sisi taktik maupun mental bertanding sepanjang babak penyisihan.
Persib tampil percaya diri di Grup G. Total 13 poin berhasil mereka kumpulkan dari enam pertandingan—sebuah pencapaian yang menegaskan identitas Persib sebagai salah satu wakil Indonesia dengan performa paling impresif di kompetisi Asia musim ini. Kemenangan 1-0 atas Bangkok United di Stadion Gelora Bandung Lautan Api pada Rabu (10/12/2025) menjadi penutup sempurna perjalanan mereka di fase grup. Gol tipis yang cukup krusial itu sekaligus memastikan Persib finis sebagai juara grup dan melangkah ke babak 16 besar dengan kepala tegak.
Dominasi Persib Bandung sepanjang fase grup bukan hanya terlihat dari hasil akhir, tetapi juga dari cara mereka mengontrol pertandingan, kedewasaan dalam mengatur tempo, serta kontribusi individu pemain yang konsisten. Teja Paku Alam menjadi salah satu sosok penting dalam menjaga stabilitas lini pertahanan, di samping peran pemain lain seperti Nick Kuipers, Marc Klok, dan Stefano Beltrame yang turut berpengaruh dalam menjaga keseimbangan tim.
Namun, meski sudah memastikan diri lolos, Persib masih harus bersabar untuk mengetahui siapa lawan yang akan mereka hadapi di babak 16 besar. Pasalnya, undian resmi dari AFC baru akan digelar pada Selasa (30/12/2025) di Kuala Lumpur. Di titik inilah cerita baru Persib di kompetisi Asia musim ini akan dimulai.
Undian Digelar di Kuala Lumpur: Persib Menunggu Lawan dari Wilayah Timur
Undian fase gugur ACL2 selalu menjadi momen penting yang menentukan langkah klub-klub Asia dalam menatap fase krusial berikutnya. Untuk Persib Bandung, undian pada 30 Desember di Kuala Lumpur tersebut menjadi penentu siapa yang akan menjadi rintangan pertama mereka di fase knockout.
Format AFC Champions League 2 musim ini menetapkan bahwa juara grup dari wilayah barat akan dipertemukan dengan runner-up dari wilayah timur, dan begitu pula sebaliknya. Persib yang berstatus juara Grup G akan berhadapan dengan salah satu runner-up dari fase grup wilayah timur. Hal ini membuat kandidat lawan menjadi cukup beragam. Sebab grup di wilayah timur dikenal memiliki persaingan yang ketat dan hasil yang sulit diprediksi.
Pertandingan terakhir dari fase grup wilayah timur baru dimainkan pada Kamis (11/12/2025). Sehingga komposisi akhir klasemen baru dapat dipastikan setelah tanggal tersebut. Kondisi ini membuat Persib tidak punya pilihan selain menunggu perkembangan terbaru. Sambil mempersiapkan beberapa skenario taktis yang mungkin mereka butuhkan untuk menghadapi calon lawan mana pun.
Tim pelatih Persib mulai memetakan potensi gaya bermain lawan yang kemungkinan besar akan mereka temui. Pendekatan taktik untuk menghadapi tim Vietnam tentu berbeda dengan menghadapi tim Korea Selatan atau Thailand. Karena itu, persiapan dilakukan secara menyeluruh agar Persib tidak terkejut saat masuk ke fase gugur yang memiliki tempo pertandingan jauh lebih tinggi.
Calon Lawan Persib dari Wilayah Timur
Berdasarkan perkembangan klasemen wilayah timur, ada tiga tim yang muncul sebagai kandidat kuat lawan Persib di babak 16 besar. Masing-masing memiliki karakter permainan dan kekuatan berbeda yang berpotensi menyulitkan Persib bila tidak diantisipasi dengan baik.
1. Cong An Hanoi (Vietnam)
Cong An Hanoi menjadi salah satu tim yang paling banyak dibicarakan sebagai kandidat lawan Persib. Klub asal Vietnam ini tampil stabil sepanjang fase grup dan dikenal mengusung gaya bermain agresif dengan intensitas tinggi. Kecepatan mereka dalam melakukan transisi dapat menjadi ujian berat bagi lini pertahanan Persib yang harus tetap disiplin agar tidak mudah terbuka.
2. Ratchaburi (Thailand)
Ratchaburi juga berpeluang besar menjadi runner-up dan menghadapi Persib. Klub asal Thailand tersebut terkenal memiliki struktur permainan rapi, penguasaan bola yang baik, serta kecepatan di area sayap. Ini tentu menjadi ancaman tersendiri, sebab permainan Persib kerap diuji oleh tim-tim dengan karakteristik seperti ini.
3. Pohang Steelers (Korea Selatan)
Pohang Steelers adalah klub dengan tradisi panjang di kompetisi Asia. Meski tidak selalu tampil sempurna di fase grup, pengalaman mereka di level tinggi menjadi modal besar yang tidak boleh diremehkan. Kualitas individu pemain Pohang juga berada di atas rata-rata. Sehingga mereka bisa memberikan tekanan besar pada tim seperti Persib yang baru kembali bangkit di level Asia.
Kepastian lawan Persib baru akan diketahui setelah seluruh pertandingan wilayah timur selesai. Namun pilihan potensial tersebut sudah cukup untuk membuat tim pelatih secara intensif menyiapkan berbagai pendekatan. Dan analisis pertandingan sebagai langkah antisipasi.
Misi Persib: Mengulang Jejak 2015 dan Menulis Sejarah Baru
Keberhasilan Persib lolos sebagai juara grup musim ini mengingatkan banyak penggemar pada perjalanan mereka di AFC Cup 2015. Pada musim tersebut, Persib juga memuncaki grup mereka dengan total 12 poin dari enam laga. Namun, langkah mereka harus terhenti di babak 16 besar setelah kalah 0-2 dari Kitchee di Stadion Si Jalak Harupat pada 27 Mei 2015.
Kekalahan tersebut menjadi pengalaman pahit, tetapi sekaligus pelajaran berharga bagi klub. Kini, dengan skuad yang lebih matang, manajemen yang lebih terstruktur. Dan dukungan penuh dari Bobotoh, Persib memiliki kesempatan besar untuk menulis sejarah baru.
Musim ini memberikan momentum terbaik bagi Persib untuk melangkah lebih jauh. Konsistensi sepanjang fase grup menjadi landasan kuat. Sementara ketajaman dan kedewasaan permainan yang ditunjukkan membuat Persib layak dipandang sebagai salah satu kuda hitam di fase gugur.
Dengan persiapan matang, disiplin permainan, serta dukungan suporter yang tidak pernah padam, Persib Bandung memiliki peluang nyata untuk mengulang, atau bahkan melampaui pencapaian terbaik mereka di kompetisi Asia.

